Sabtu, 08 Juni 2013

IMBALAN DAN HUKUMAN DALAM ORGANISASI



PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Imbalan dan hukuman merupakan salah satu cara memotivasi individu atau orang yang dipimpin dalam sebuah organisasi atau individu. Selain itu, imbalan dan hukuman juga sangat berpengaruh dalam kinerja organisasi. Dalam konsep manajemen, imbalan merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para individu. Metode ini bisa mengasosiasikan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selan motivasi, imbalan juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya. Jika imbalan merupakan bentuk reinforcement yang positif, maka hukuman sebagai bentuk reinforcement yang negative, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk memperbaiki dan mendidik kea rah yang lebih baik.
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah agar setiap individu dalam organisasi baik atasan maupun bawahan dapat mengetahui apa pengaruh dari memberikan imbalan dan hukuman dalam kinerja organisasi.
1.3 Ruang Lingkup
Dalam tulisan ini akan membahas tentang definisi imbalan dan hukuman dalam organisasi, tujuan dari imbalan dan hukuman, serta pengaruhnya dalam kinerja organisasi.



2.1. Definisi Imbalan dalam Organisasi
Kompensasi adalah fungsi manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan semua bentuk  penghargaan yang dijanjikan akan diterima karyawan sebagai imbalan dari pelaksanaan tugas dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan (Ivancevich,1998). Sistem imbalan adalah pemberian salah satu bentuk penghargaan kepada karyawan atas sumbangannya kepada organisasi terutama tercermin dari prestasi karyanya (Siagian,2002). Sistem imbalan baik berupa financial maupun non financial yang dikendalikan oleh organisasi dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi karyawannya (Simamora, 2001).
Sistem imbalan yang baik adalah sistem yang mampu menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya memungkinkan organisasi memperoleh, memelihara, dan memperkerjakan sejumlah orang yang dengan berbagai sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif bagi kepentingan organisasi.

2.2. Maksud dan Tujuan dari Imbalan
          Terdapat beberapa maksud dari pemberian reward di dalam sebuah organisasi, yaitu :
·       . -  Penghubung kepentingan organisasi dalam individu
Kepentingan individu seringkali tidak seiring dengan kepentingan organisasi, maka dengan pemberian imbalan yang baik maka kesenjangan tersebut dapat diatasi.
·        - Pilihan organisasi
Dengan sistem imbalan yang baik akan memberikan keleluasan bagi organisasi untuk memilih calon alternative individu yang diinginkan sesuai dengan bidangnya atau kompetensi.
·          - Mempengaruhi kepuasan
Didalam perilaku organisasi dikatakan bahwa kompensasi/imbalan dapat meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya yang juga sekaligus memacu motivasi individu kerja.
·         - Umpan balik
Standar imbalan tertentu akan menunjukkan kinerja yang harus diberikan kepada individu di dalam organisasi dari pekerjaan yang dilakukan.
·         - Pemberdayaan
Dengan imbalan yang cukup baik akan dapat meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri di dalam organisasi dalam berhadapan dengan lingkungannya.
       Menurut Notoatmodjo (1998:67), tujuan dari kebijakan pemberian kompensasi meliputi :
-      Menghargai prestasi karyawan
-      Menjamin keadilan gaji karyawan
-      Mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover karyawan
-      Memperoleh karyawan yang bermutu
-      Pengendalian biaya
-      Memenuhi perauturan-peraturan
2.3. Jenis-jenis Imbalan
Jenis imbalan menurut Gitosudarmo (1997:227) Ada 2 yaitu imbalan intrinsik  dan imbalan ekstrinsik. Imbalan intrinsic adalah imbalan yang berkaitan dengan  pekerjaan itu sendiri. Imbalan  intrinsik meliputi penyelesaian, pencapaian prestasi, otonomi, dan pertumbuhan  pribadi. Imbalan intrinsik ini penting bagi  para manajer karena imbalan ini merupakan kunci untuk membuka kekuatan motivasi  seseorang sebab motivasi merupakan pekerjaan dari diri sendiri dan merupakan  kemauan dari pribadi itu sendiri (Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, 1985). Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang tidak  berkaitan dengan pekerjaan tetapi berasal dari pekerjaan. Imbalan ekstrinsik  ini  merupakan ‘pemuas’ yang datang  dari  lingkungan luar dimana kita kerja atau tinggal. Imbalan ekstrinsik meliputi imbalan  finansial, jaminan sosial, pembagian keuntungan, pengakuan, promosi, supervisi,  persahabatan,  dan  perbedaan kompensasi (Anonimous, 2002).
2.4. Pengaruh Imbalan dalam Kinerja Organisasi
Apabila seseorang memperhatikan  pemberian imbalan kepada karyawan maka karyawan dengan kesadarannya akan mengerjakan tanggung jawab mereka dengan baik dan juga akan bekerja lebih keras untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi dengan meningkatkan hasil kerja mereka yang akan semakin baik yang secara tidak langsung, produktivitas mereka pun meningkat pula. Dengan meningkatkan produktivitas karyawan maka akan berdampak pada pertumbuhan produktivitas perusahaan yang artinya meningkatkan laba organisasi yang mungkin diperlukan untuk menjaga eksistensi organisasi, melakukan ekspansi maupun mengembangkan usaha.
         
2.5. Definisi Hukuman dalam Organisasi
Hukuman mengacu pada perilaku bila segera diikuti oleh presentasi atau oleh pencabutan atau penghentian rangsangan yang menurunkan tingkat perilaku dimasa depan (Azrin dan Holz, 1966). Hukuman(punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.
Ada 3 fungsi penting dari hukuman yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan :
- Membatasiperilaku. Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan
- Bersifat mendidik
- Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan
2.6. Tujuan Hukuman dalam Organisasi
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai. Dengan sanksi hukum yang semakin berat, maka pegawai akan semakin takut untuk melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan perilaku indispliner pegawai juga akan semakin berkurang. Sanksi hukum harus diterapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal dan diinformasikan secara jelas kepada seluruh pegawai. Sanksi hukum harus bersifat mendidik pegawai untuk mengubah perilakunya yang bertentangan dengan peraturan/ketentuan yang sudah disepakati bersama. 

             Yang perlu diperhatian dalam memberikan hukuman :
  • Penentuan waktu, waktu penerapan hukuman merupakan hal yang penting.
  • Intensitas. Hukuman mencapai keefektifan yang lebih besar jika stimulus yang tidak disukai relatif kuat.
  • Penjadwalan, Dampak hukuman tergantung pada jadwal. Pengertian konsistensi atau kemantapan penerapan setiap jenis jadwal jenis hukuman adalah penting.
  • Kejelasan alasan, kesadaran atau pengertian memainkan peranan penting dalam hukuman. Dengan menyediakan alasan yang jelas mengapa hukuman dikenakan dan pemberitahuan tentang konsekuensi mendatang, jika tanggapan yang tidak diharapkan terulang kembali.
  • Tidak bersifat pribadi. Hukuman yang ditujukan pada suatu tanggapan khusus tidak kepada orang atau pola umum perilaku.
2.7. Pengaruh Hukuman dalam Kinerja Organisasi
Dengan adanya hukuman maka akan meningkatkan disiplin kerja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Karena dengan memilki disiplin kerja yang tinggi maka seorang karyawan akan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dengan tertib dan lancar sehingga hasil kerjanya (kinerjanya) akan meningkat serta akan berdampak pula pada tujuan perusahaan yang dapat dicapai secara optimal.

KESIMPULAN :

Untuk meningkatkan kinerja organisasi dan mencapai tujuan organisasi diperlukan adanya suatu imbalan dan hukuman. Karena dengan adanya imbalan dan hukuman akan memberikan motivasi tersendiri bagi setiap individu di dalam organisasi sehingga kinerja individu akan meningkat dan akan berdampak pada tujuan organisasi yang dapat dicapai dengan optimal.


DAFTAR PUSTAKA :

1.     Suwarto FX, Perilaku Keorganisasian, Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1999.
2.    Stoner, James A.F dkk, Manajemen jilid II, Edisi bahasa Indonesia, PT Indeks Gramedia Group, 1996.
3.    Safrudin Agus Nursalim, Reward and Punishment,http://www.scribd.com/doc/46292466/Reward-and-Punishment-Dalam-Kepemimpinan , 30 Mei 2013 : 19.10
4.    Pengertian sistem imbalan menurut Siagian(2002),http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/05/pengertian-sistem-imbalan-menurut.html . 30 Mei 2013 : 19.50
5.    Kajian Pustaka, Pengertian, jenis dan tujan kompensasi,http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-tujuan-kompensasi.html , 30 Mei 2013 : 20.30
6.    Karunia, Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja dan Produktivitas Karyawan dalam Organisasi, http://karunia-yuanita.blogspot.com/2012/07/paper-organisasi-dan-manajemen-pengaruh.html#!/2012/07/paper-organisasi-dan-manajemen-pengaruh.html , 31 Mei 2013 : 08.30
7.    Hukumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukuman , 31 Mei 2013 : 08.50
8.    Bab 2 Tinjauan Pustakahttp://elib.unikom.ac.id/download.php?id=25311 , 31 Mei 2013 : 09.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar